Selamat Datang

Terima kasih mau berkenan mengunjungi Blog saya

Jumat, 30 Maret 2012

10 Mitos Ilmiah

10 Mitos Ilmiah Yang Konyol Dan Faktanya


1. Tidak ada gravitasi di luar angkasa.
    Faktanya, ada gravitasi di luar angkasa – sangat banyak. Alasan bahwa astronot tampak tak ada beban adalah karena mereka mengorbit Bumi. Mereka jatuh ke Bumi tapi bergerak ke samping untuk menghindarinya. Jadi, mereka selalu jatuh tapi tak pernah mendarat. Gravitasi memang ada di seluruh luar angkasa secara virtual (ada tapi tak dapat dirasakan). Ketika sebuah pesawat ulang alik mencapai ketinggian orbit (Sekitar 250 mil di atas permukaan Bumi), gravitasi hanya berkurang 10%.

2. Petir tak pernah menyambar tempat yang sama dua kali.
    Lain kali jika Anda melihat sambaran petir dan Anda beranggapan untuk lari ke tempat sambaran untuk melindungi diri dari serangan selanjutnya, ingatlah ini! Petir memang menyambar tempat yang sama dua kali – malahan, ini sangat umum. Petir lebih memilih tempat-tempat tertentu seperti pohon tinggi atau bangunan. Di lapangan luas, obyek yang paling tinggi memiliki kemungkinan besar disambar beberapa kali hingga petir berpindah jauh untuk mencari target baru. Empire State Building tersambar petir 25 kali setahun.

3. Meteor menjadi panas karena gesekan ketika memasuki atmosfer.
    Ketika sebuah meteoroid memasuki atmosfer Bumi (menjadi meteor), sebenarnya kecepatan yang memadatkan udara di depan obyek yang menyebabkan obyek tersebut memanas. Adalah tekanan di udara yang mengakibatkan panas yang cukup untuk membuat batu tersebut sangat panas sehingga bersinar bila dilihat dari Bumi (bila kita beruntung melihatnya di langit pada waktu yang tepat). Kita juga perlu menolak mitos tentang meteor panas ketika tiba di Bumi – menjadi meteorit. Meteorit selalu dingin ketika tiba di daratan – dan faktanya sering ditemukan terlapisi es. Ini dikarenakan batu tersebut sangat dingin dari perjalanannya melintasi ruang angkasa sehingga panas ketika masuk ke Bumi belum cukup untuk membakar lapisan terluarnya.

4. Sebuah koin yang dijatuhkan dari bangunan yang sangat tinggi dapat membunuh pejalan kaki di bawah. 
    Mitos ini sangat umum sehingga menjadi cliche di sejumlah film. Mitosnya adalah bila Anda menjatuhkan koin dari puncak bangunan tinggi (seperti Empire State Building) – koin ini akan memperoleh kecepatan yang bisa membunuh seseorang bila mendarat di atas manusia di darat. Tapi faktanya adalah, aerodinamika sebuah koin tidak cukup untuk membuatnya berbahaya. Apa yang akan terjadi adalah orang yang terkena koin tersebut hanya merasa diketuk kepalanya – tentunya mereka selamat dari “bencana” tersebut.

5. Sel otak tak dapat beregenerasi.
    Alasan mitos ini menjadi semakin umum adalah karena mitos ini dipercayai dan diajarkan oleh komunitas ilmiah dalam jangka waktu yang lama. Tetapi pada tahun 1998, ilmuwan di Sweden and the Salk Institute di La Jolla, California menemukan bahwa sel otak pada manusia dapat beregenerasi. Sebelumnya lama dipercayai bahwa otak yang kompleks dapat terganggu oleh pertumbuhan sel baru, tapi studi menemukan bahwa memori dan pusat pembelajaran otak dapat menciptakan sel baru – memberikan harapan kepada penyembuhan penyakit seperti Alzheimer.

6. Ada sisi tergelap dari bulan.
    Sebenarnya – setiap bagian dari bulan disinari pada suatu waktu oleh matahari. Kesalahpahaman ini muncul karena ada sisi tergelap bulan yang tak pernah tampak ke Bumi. Ini disebabkan oleh penguncian gelombang; hal ini dikarenakan bahwa tarikan gravitasi Bumi terhadap bulan sangat kuat sehingga bulan hanya menampakkan satu wajah ke kita.

7. Makanan yang jatuh ke lantai dianggap aman dimakan bila diambil kembali dalam lima detik.
    Ini adalah omong kosong yang pastinya dikenal banyak orang. Bila ada kuman di lantai dan makanan mendarat di atasnya, otomatis mereka menempel ke makanan. Selain itu, memakan kuman dan kotoran tidak selalu menjadi hal buruk karena mereka membantu kita membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat.

8. Polaris adalah bintang paling terang di langit malam belahan utara.
   Sirius sebenarnya lebih terang dengan magnitudo -1.47 bila dibandingkan dengan Polaris yaitu 1.97 (semakin rendah angkanya, semakin terang bintangnya). Pentingnya Polaris adalah bahwa posisinya di langit menandakan Utara – dan karena itu pula bintang ini dijuluki “Bintang Utara”. Polaris adalah bintang paling terang di konstelasi Ursa Minor dan merupakan Bintang Utara saat ini ketika bintang kutub berubah sepanjang waktu karena bintang menampakkan perpindahan berlanjutan yang lambat terhadap poros Bumi.

9. Ketika tubuh dipaparkan dengan kehampaan ruang angkasa, tubuh manusia meledak.
   Mitos ini adalah hasil dari film-film fiksi ilmiah yang menggunakannya supaya memberi ketertarikan terhadap alur cerita. Faktanya, manusia dapat selamat 15 – 30 detik di luar angkasa apabila mereka menghembuskan napas sebelum terpapar hampa udara (ini mencegah paru-paru meledak dan mengirimkan udara ke pembuluh darah). Setelah 15 atau 30 detik, kekurangan oksigen menyebabkan ketidaksadaran diri yang membawa pada kematian karena kehabisan napas.

10. Evolusi mengakibatkan sesuatu beranjak dari “rendah” ke “tinggi”.
   Padahal faktanya adalah bahwa seleksi alam mengeluarkan gen yang tidak sehat dari kolam gen, ada banyak kasus ketika sebuah organisme tak sempurna selamat. Contohnya adalah jamur, hiu, udang, dan lumut – semuanya tetap sama sepanjang waktu. Organisme-organisme ini beradaptasi dengan lingkungan mereka tanpa mengalami perubahan.

Takson lain juga berubah besar, tapi tidak berubah lebih baik. Sejumlah makhluk mengalami perubahan lingkungan dan adaptasinya tidak terlalu baik terhadap suasana yang baru. Kecocokan mereka terhubung dengan lingkungan, bukan perubahan.

Jumat, 23 Maret 2012

Teori Ohm


  • Hukum Ohm 

_Hukum Ohm_
Hukum ohm membahas tentang arus yang mengalir pada konduktor yang memiliki beda potensial. Hukum ohm menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung konduktor (Eka, 2009).
Rumus dalam teori dasar listrik yang disebut hukum ohm berasal dari sebuah percobaan dalam satu rangkaian listrik. Kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar pada suhu tetap. Sehingga dapat disimpulkan hasil bagi antara beda potensial (V) dan kuat arus (I) cenderung sama. Nilai bagi (V) dan ( I ) tersebut adalah nilai penghambat atau resistor (F), maka akn berlaku rumus yaitu R= V/I atau V= I x R (Yuksinau, 2010).

  • Hukum Kirchoff

_Hukum kirchoff 1_
Hukum Khirchoff 1 berbunyi “jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangannya sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Artinya jumlah 1 masuk = 1 keluar, sehingga terjadi keseimbangan energi karena tidak ada energi listrik yang hilang maupun diciptakan selama melalui percabangan (Satria, 2011).
Dipertangahan abad 19 Gustav Robert kirchoff (1824-1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan hukum kirchoff. Hukum ini berbunyi “jumlah arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang kemudian dikenal dengan hukum kirchoff 1. Secara matematis dapat dinyatakan dengan 1 masuk = 1 keluar atau ∑ 1 masuk = ∑ 1 yang keluar (Eka, 2009).

_Hukum Kirchoff  2_
Hukum kirchoff 2 berbunyi “Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah pemurunan potensial sama dengan nol “. Dari hukum inidapat kita simpulkan bahwa jumlah penurunan potensial sama dengan nol memiliki arti bahwa tidak adanya energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut. Atau dengan kata lain, semua energi dapat digunakan atau juga dapat diserap (Satria, 2011).
Hukum kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup). Hukum kirchoff 2 berbunyi “Dalam rangkaian tetutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol”. Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah  tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut dalam arti semua energi listrik bisa digunkan atau diserap (Eka, 2009).

_Rangkaian Seri_

Rumus :
           R = R1 + R2 +.... .  Rn             ∆V1= R1 . I
V= V1 + V2 +  . . . Vn               ∆V2= R2 . I
I = I1 + I2 + . . .  In                                ∆V2= Rn . I

Dalam rangkaian seri tahanan-tahanan tersebut dihubungkan sedemikian rupa seperti pada gambar sehingga arus I yang sama mengalir pada setiap tahanan. Pada rangkaian seri ruas arus I yang melalui masing-masing tahanan yang besar tegangan (V) berbanding terbalik dengan hambatan (R). Hal ini sesuai dengan hukum ohm (Finn, 1994).
Kebanyakaan rangkaian listrik tidak lain hanya terdiri dari beberapa sumber tegangan dan resistor yang dihubungkan seri. Tiap muatan sama di R1, akan melalui R2 dan pada Rn juga sehingga arus yang melalui pada R1, R2, Rn haruslah sama (Sutrisno, 1979).
  
_Rangkaian Paralel_

           Rumus : 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 . . . 1/Rn

Dalam rangkaian paralel, terdapat pembagian kualitas listrik pada setiap hambatan yang besarnya tergantung nilai hambatan. Bagi hmbatan listrik yang nilai besar, arus yang mengalir kecil, dan sebaliknya pada hambatan listrik mengalir arus listrik yang besar. Pada rangkaian hambatan paralel, semua hambatan luar memperolehbeda potensial yang sama besar (Supramono, 2005).
Suatu rangkaian listrik pararlel beberapa tahanan terbentuk, jika arus yang ditimbulkannya terbagi dalam arus-arus cabang dan serentak mengalir menuju tahanan-tahanan tersebut.

_Manfaat dibidang Perikanan_

Dalam bidang perikanan hukum ohm berfungsi untuk mempelajari tentang pelajaran kelistrikan. Di pendidikan akademi perikanan jarang terdapat fasilitas simulator elektrik (Agilwalk, 2010).
Dalam bidang perikanan dan ilmu kelautan hukum ohm berfungsi untuk mempelajari tentang kelistrikan dalam perikanan (Hakkim, 2010).







_Alat dan Fungsi_

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Fisika Dasar tentang Hukum Ohm adalah :
Ø Kabel penghubung   :   untuk menghubungkan rangkaian dan mengalirkan arus
Ø Penjepit buaya   : untuk menghubungkan rangkaian dengan cara menjepit
Ø Power supply    : sebagai sumber energi yang mengubah arus AC menjadi DC
Ø Resistor   : untuk menghambat arus listrik yang mengalir resistor yang digunakan adalah 0,1 ; 0,22 ; 0,33 ; 0,5 ; 1 ohm
Ø Ampere meter          :   untuk mengukur kuat arus yang mengalir
Ø Volt meter                 :   untuk mengukur besaranya tegangan listrik.
Ø Bola lampu               :   sebagai indikator adanya arus listrik yang mengalir.